Kamis, 06 Desember 2012

Perahu Kertas

Perahu kertasku kan melaju membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila, tapi ini adanya
Perahu kertas mengingatkanku betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati, kau sahabatku sendiri

Hidupkan lagi mimpi-mimpi (cinta-cinta) cita-cita (cinta-cinta)
Yang lama ku pendam sendiri, berdua ku bisa percaya

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Tiada lagi yang mampu berdiri
Halangi rasaku, cintaku padamu

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Oh bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Radar Neptunus~

Dear Neptunus, aku mencintainya, di depannya aku mampu menjadi diriku sendiri, seperti airmu yang selalu membawa semua pesanku. Dia pun begitu, membuatku hanyut oleh sorot matanya. Membuatku lupa oleh kesedihan rasanya, sampai aku tak bisa katakan apa-apa padanya, bahkan untuk sekedar bilang rindu atau butuh.”

“Hampa harusnya berarti tidak apa-apa.Tidak apa-apa harusnya tidak ada masalah. Termasuk sakit hati?”

“Mencari sesuatu, mencari semacam petunjuk entah apa. Ia sendiri tak mengerti.”

“Ini harta karunku, duniaku, aku mau berbagi duniaku sama kamu..”

“Saya cinta sama kamu. Dari pertama kali kita ketemu, sampai hari ini, saya selalu mencintai kamu. Sampai kapan pun itu, saya nggak tahu. Saya nggak melihat cinta ini ada ujungnya.”

“Lagi-lagi aku harus menyadari dengan cara yang getir, bahwa hatiku belum berubah. Di hatiku masih ada kamu.”

” Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.”

“Saya belajar dari kisah hidup seseorang. hati tidak pernah memilih, hati dipilih. jadi, kalau keenan bilang telah memilih saya, selamanya keenan tidak akan pernah tulus mencintai saya karena hati tidak perlu memilih ia selalu tahu kemana harus berlabuh.”

“Ini bukan dongeng. Ini hidup. Harus berani dihadapi.”

“Ikuti saja kata hati kamu. Kemanapun itu hati tidak bisa bohong.”

“Kadang-kadang langit bisa kelihatan sepertti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap disana. Bumi hanya sedang berputar.”

“Aku gak mau sepuluh, dua puluh tahun dari hari ini, aku masih terus-terusan memikirkan orang yg sama. bingung di antara penyesalan dan penerimaan.”

“Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh”

“Kita memang ngga tahu kapan perasaan ini muncul, bersamanya mata ini seakan bersinar, melewati hari, walaupun harus ada perpisahan. Tapi, cinta itu yang menemukan kembali. Walaupun harus ada yang tersakiti, walaupun hati ini tak akan bisa menutupi.”

“hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain. Kadang, begitu saja sudah cukup. Sekarang aku pun merasa cukup.”

“Aku ngelepas kamu supaya kamu gak terus-terusan berusaha ngebahagiain aku. karena hati kamu udah gak disini.”

“carilah orang yang dapat memberikanmu segalanya tanpa harus meminta.”

“coba aja ikan disuruh jadi amfibi, ketika di dalam air dia bahagia, tapi ketika di darat dia sekarat.”

“Hati itu dipilih, bukan memilih. Jatuh cintalah pelan-pelan. Jangan sekaligus. Berat nanti.”

“Ombak itu suara alam paling merdu.”

“Sama seperti perahu, aku tak tau dimana hati ini akan berlabuh.”

“Pada dasarnya, kita tau apa yang kita inginkan, apa yang orang lain inginkan, dan apa yang pada akhirnya kita pilih.”

“Kalo aku paksain terus, kita akan sama-sama sakit.”

“Yang dongeng aja gak semua ceritanya happy ending, apalagi realita.


Perahu kertasku kan melaju membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila, tapi ini adanya..............


“Hai Neptunus, apa kabar di laut biru? Perahu kertas yang kali ini akan membawakanmu kisah tentang perjalanan hatiku…”

“Berputar menjadi sesuatu yang bukan kita, demi bisa menjadi diri kita lagi.”

“Jalan kita mungkin berputar, tapi satu saat, entah kapan, kita pasti punya kesempatan jadi diri kita sendiri.”

“Gimana kita bisa terus jalan kalau tempat kita berpijak aja beda.”

“Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan.”

“Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.”

“Buat apa dia kembali? Buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?”

“Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apa pun, oleh siapa pun.”

“Kepala kamu akan selalu berpikir menggunakan pola seharusnya, tapi yang namanya hati selalu punya aturan sendiri. Secerdas-cerdasnya otak kamu, nggak mungkin bisa dipakai untuk mengerti hati.”

“Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya.”

“Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.”

“Ada saatnya cinta harus dilepas, tidak digenggam dengan begitu erat. Bahwa ada saatnya kita tidak perlu berlari, tapi berhenti, melihat sekeliling. dan tersenyum.”

“Nyerah sama realistis itu beda tipis..”

“Apa yang orang bilang realistis, belum tentu sama apa yang kita pikirkan. ujung ujungnya kita juga tau kok, mana yang diri kita sebenarnya, mana yang bukan diri kita. Dan…kita juga tau apa yang kita pengen jalani.”

“aku engga mau sepuluh, dua puluh taun dari hari ini, aku masih terus-terusan memikirkan orang yang sama, bingung diantara penyesalan dan penerimaan.”

“Tidak akan ada masa depan bila tidak ada masa lalu. Pengkhianat terbesar adalah harapan kosong. Kenyataan terpahit adalah kenyataan yang tak setinggi harapan itu.”

“Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya.”

“Karena bersamamu, aku tidak takut lagi jadi pemimpi.”

“Mungkin memang harus begini, mungkin harus ini jalannya, meski semua kelihatan baik baik saja, aku merasa tersesat.”

“Apa yang tak terucap, apa yang tersembunyikan… itulah yang lebih mengkhawatirkan.”

“Dalam hidup, kita harus memilih antara Mimpi dan Realita.”

“there’s time where we need to survive and there’s time where we must surrender.”



Ini sekedar kutipan, aku hanya sekedar masuk di dalam ramuan perahu ini~


“Hidup ini sudah di atur. Kita hanya melangkah. Sebingung dan sesakit apapun, semua sudah di siapkan bagi kita. Kamu hanya tinggal merasakannya saja. Pada akhirnya tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, tapi hatinya tidak bisa di paksa oleh apapun, oleh siapapun…”

Tiada lagi yang mampu berdiri
Halangi rasaku, cintaku padamu....


” Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong.

Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana.

Bumi hanya sedang berputar. “-Dee, Perahu Kertas



“Banyak yang gak ngerti, lalu terluka, dan saling menyalahkan, karena itu aku takut bicara tentang hati, maka kutuliskan saja, lalu kusimpan, dan mungkin kukirimkan ke.. entah kemana.”

Ada saatnya cinta harus dilepas, tidak digenggam begitu erat.

Bahwa ada saatnya kita tidak perlu berlari, tapi berhenti, melihat sekeliling, dan tersenyum.